PENGARUH
MODALITAS BELAJAR DAN MUSIK SAAT BEKERJA
dari : Tim Power Brain Indonesia
Teman saya yang salah seorang kepala bagian suatu
departemen BUMN pernah menanyakan kepada saya , bahwa ia bingung dengan
berbagai tulisan yang dibacanya , bahwa musik dapat meningkatkan kinerja dan
konsentrasi dari pada staffnya pada saat mereka bekerja ; tapi kenyataannya (
begitu ia bilang ) , bahwa hal tersebut ternyata tidak berlaku dibagian yang ia
pimpin ; bahkan pada beberapa orang , tidak saja tidak ada peningkatan , malah
tingkat kesalahan yang mereka buat akibat dipasangnya musik tersebut semakin
menjadi jadi , dan apabila dipasang musik dari televisi, yang terjadi adalah
mereka malah melihat acara tersebut .
Dalam menyikapi berbagai wacana mengenai
“keampuhan” musik dalam meningkatkan kinerja kita , tentulah harus ditambah
dengan logika dan kebudayaan kerja kita sendiri , dan yang paling penting dari
semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita
sebut modalitas belajar .
Secara singkat modalitas belajar adalah , suatu
cara bagaimana otak kita menyerap informasi yang masuk melalui panca indera
kita secara optimal . Sudah diketahui secara ilmiah bahwa dalam hal penyerapan
informasi tersebut , manusia dibagi menjadi 3 bagian ; manusia visual, yang
mana ia akan secara optimal menyerap informasi yang dibacanya/dilihatnya ;
manusia auditorik , dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya
akan diserap secara optimal ; dan manusia kinestetik , dimana ia akan sangat
senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu
“dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain tersebut melakukan hal tadi .
Kemudian apa implikasi dari berbagai macam modalitas belajar yang kita miliki ,
dan ( sialnya ) ternyata hal tersebut tidak sama pada semua orang ;bahwa
apabila ada gangguan yang datang dan kebetulan “seirama” dengan modalitas
belajar utama yang ada pada diri seseorang , maka yang terjadi adalah salah
satu masukan yang masuk melalui pintu yang sama itu harus mengalah ; jadi
misalnya saja seseorang yang modalitas belajarnya auditorik ; akan sangat
terganggu konsentrasinya bila ada musik yang berbunyi ( apalagi musik dengan
ketukan dan jenis irama yang tidak sesuai dengan kondisi kerja ) , seseorang
dengan modalitas belajar utama visual , tidak akan memiliki konsentrasi yang
baik untuk bekerja apabila ada televisi yang sedang menyala , dan seseorang
dengan modalitas belajar utama kinestetik , akan terganggu konsentrasinya
apabila banyak orang yang lalu lalang di sekitar tempat ia bekerja .
Setelah kita mengetahui modalitas belajar kita (
dan juga staf kita ) , hal lain yang tidak kalah penting adalah mengetahui
musik apa yang cocok untuk diputar pada saat kerja . Banyak pendapat
menyamaratakan mengenai jenis musik yang akan diputar yaitu musik klasik
…………padahal tidak selalu demikian , tidak semua lagu klasik cocok untuk diputar
ditempat kerja , lalu bagaimana memilih jenis musik yang cocok untuk diputar di
tempat kerja . Menjawab pertanyaan tersebut , ada beberapa patokan sederhana (
sangat sederhana ) yang harus kita ikuti , yaitu :
1. Perhatikan ketukan dari irama yang akan kita
putar , dan sesuaikan dengan kondisi kerja yang ada . Untuk pagi hingga siang ,
dimana diperlukan kinerja yang mantap dan vitalitas yang tinggi ; putarlah lagu
lagu dengan ketukan antara 70 – 80 kali per menit . Putarlah lagu lagu klasik
ataupun jazz ringan dengan ketukan diatas , dan yang penting ……jangan putar
lagu lagu yang ada syairnya , lebih baik ( dianjurkan) instrumental . Contoh
contoh lagu untuk saat ini sangatlah banyak , dan rata rata lagu pop romantik
akan bertempo seperti itu .
2. Bila hari telah beranjak siang , dan jam makan
siang telah dilewati , turunkan sedikit tempo lagu lagu yang kita putar ;
karena siklus tubuh kita saat itu tidak akan menerima suatu paksaan untuk terus
bekerja dengan optimal, terkecuali anda sebagai atasan mau untuk bersusah payah
melakukan pengawasan melekat terus menerus setiap hari 5 kali seminggu .
Ketukan lagu lagu yang diputar untuk waktu waktu tersebut sebaiknya berkisar
antara 55 – 65 kali permenit . Putarlah instrumental lagu lagu cinta ataupun
klasik yang bertempo lambat , seperti Air ( Bach ) ataupun Canon in D (
Pachebel ) , atau you –nya ( Basil Valdez ) , serta I came to love you ( Booker
T Jones )
3. Jangan terlalu lama memberikan waktu untuk
point nomor 2 ( cukup sekitar 30 – 60 menit saja ); karena bisa bisa nanti kita
tertidur , gantilah dengan irama yang lebih cepat lagi , agar suasana kerja
kembali meningkat ; bahkan lebih baik putar musik dengan ketukan yang cukup
cepat , bahkan cenderung cepat . Lagu lagu seperti Boys next door-nya Peter
Allen , Love game dan lesson in Love ( Level 42 ), 1 2 3 ( Miami Sound Machine
) , cukup baik untuk diputar pada saat ini .
4. Sekitar satu jam sebelum jam pulang , dimana
beban pekerjaan sudah banyak yang terselesaikan , sangat baik untuk menurunkan
tempo lagu lagu yang kita putar ; kembalilah ke pola pola musik seperti nomor 1
ataupun 2 , hal tersebut akan memberikan suatu nuansa tenang pada diri kita .
Tetapi tetap saja untuk nomor 3 dan 4 ; lagu lagu instrumental dengan tempo
seperti yang tercantum lebih diutamakan .
Setelah mengetahui pola modalitas belajar dan jenis jenis lagu yang diprioritaskan, mari kita satukan keduanya ; sebagai seorang pimpinan maka anda perlu untuk mengetahui masing masing modalitas belajar dari karyawan anda ; atau apabila anda seorang staf, anda harus mengetahui modalitas seperti apa yang anda miliki .
Setelah mengetahui pola modalitas belajar dan jenis jenis lagu yang diprioritaskan, mari kita satukan keduanya ; sebagai seorang pimpinan maka anda perlu untuk mengetahui masing masing modalitas belajar dari karyawan anda ; atau apabila anda seorang staf, anda harus mengetahui modalitas seperti apa yang anda miliki .
Hal tersebut dapat diketahui dari beberapa tes
yang dilakukan ; kemudian buat daftar lagu lagu untuk masing masing waktu
seperti tercakup diatas ; hal tersebut tidaklah sulit, sudah banyak kaset
ataupun CD yang memang menyediakan keperluan untuk itu . Kemudian apabila anda
telah mengetahui modalitas karyawan anda , dan ternyata sebagian besar dari
mereka bertipe :
- visual : silahkan putar musik instrumental, baik klasik ataupun apa saja
seperti yang telah kami paparkan diatas ; tapi …………….please
tolong jangan nyalakan televisi ; terkecuali bagi para broker
saham ataupun pengamat pasar modal .
- auditorik : sebaiknya justru tidak ada musik , ataupun apabila mau
diperdengarkan putar dengan volume yang sangat kecil.
- kinestetik : well , mereka hanya orang orang yang membutuhkan sesedikit
mungkin orang yang melakukan aktivitas disekitar mereka ;
apapun yang anda putar ( baik itu musik ataupun televisi ) , hanya
sedikit berpengaruh terhadap kinerja dan konsentrasi mereka .
- visual : silahkan putar musik instrumental, baik klasik ataupun apa saja
seperti yang telah kami paparkan diatas ; tapi …………….please
tolong jangan nyalakan televisi ; terkecuali bagi para broker
saham ataupun pengamat pasar modal .
- auditorik : sebaiknya justru tidak ada musik , ataupun apabila mau
diperdengarkan putar dengan volume yang sangat kecil.
- kinestetik : well , mereka hanya orang orang yang membutuhkan sesedikit
mungkin orang yang melakukan aktivitas disekitar mereka ;
apapun yang anda putar ( baik itu musik ataupun televisi ) , hanya
sedikit berpengaruh terhadap kinerja dan konsentrasi mereka .
Namun seringkali terjadi hal hal yang bersifat
“kelabu”, seperti jumlah yang memiliki modalitas visual , auditorik, ataupun
kinestetik hamper sama jumlahnya ; sehingga apabila kita mendahulukan
kepentingan yang memiliki modalitas visual , maka yang bersifat auditorik dan
kinestetik akan sedikit “terkorbankan “ ; untuk menyikapi hal tersebut ,
bukankah kita bisa menggunakan meja dengan mini speaker yang sudah tertanam
ditiap tiap meja , sehingga tinggal masing masing dari karyawan anda saja yang
menyesuaikan kebutuhan akan mendengarkan musik selagi kerja dengan berpatokan
pada masing masing modalitas yang mereka miliki ; atau apabila perusahaan
dimana anda bekerja belum memiliki anggaran untuk mengganti meja meja tersebut
, mari kita ambil jalan tengah …………….putarlah musik yang sesuai dengan waktu
kerja dengan volume yang tidak terlalu besar ( cenderung kecil ) , hal tersebut
jauh lebih baik dan nikmat dibanding bila tidak ada musik sama sekali ; apalagi
kalau anda sebagai pemimpin suatu bagian diperusahaan anda , mau sedikit
bersusah payah untuk menanyakan kemasing masing karyawan anda ( maksimal 5 lagu
) lagu lagu apa saja yang mereka suka, dan setelah terkumpul , lalu anda
kelompokan lagu lagu tersebut untuk diputar sesuai dengan waktu yang telah kami
paparkan diatas , hal tersebut akan menolong semua modalitas belajar yang ada ,
bahkan untuk yang memiliki modalitas auditorik sekalipun .
Well, sewaktu saya utarakan semua hal tersebut ke
teman saya , dia hanya mengangguk angguk dan mencoba untuk sedikit demi sedikit
merubah susunan lagu dan berjanji untuk mengetahui modalitas belajar semua
karyawannya , bagaimana dengan anda ? , bukankah yang saya paparkan diatas
tidak begitu rumit dan menyita waktu ?, cobalah dari sekarang , setidaknya
dimulai dengan menyusun lagu lagu yang akan diputar di tiap momen yang berbeda
.
Sources MEDIKAHOLISTIK