Apa Itu Media Pembelajaran ?
Sadiman (1986) dalam bukunya Media Pendidikan, menjelaskan bahwa
istilah ”media” berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau
pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
(Santyasa, 2007).
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah
prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan
lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan
hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim,
et.al., 2001) adalah sebagai berikut:
a. Kemapuan
fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu
obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar,
dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan
dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
b. Kemampuan
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
c. Kemampuan
distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam
satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut (Santyasa, 2007):
a. Verbalisme,
artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini
terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah),
siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
b. Salah
tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh
siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara
lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan,
model, dan sebagainya.
c. Perhatian
tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan
fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa
melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa
variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
d. Keempat,
tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan
psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak
terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya
konsep.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,
fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut (Santyasa, 2007):
a. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
b. Mengamati
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
c. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
d. Mendengar
suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman
suara denyut jantung dan sebagainya.
e. Mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat
mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi
atau berbahaya untuk didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat
mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar