MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN
Dunia pendidikan saat ini mengalami kemajuan yang
sangat pesat karena mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilandasi dengan peningkatan ilmu dan taqwa. Kemajuan ini bertitik tolak dari
pemakaian High Technology (teknologi tinggi) berupa pemakaian perangkat ITC
(Infomastion and Comunication of Technology/teknologi dan Informasi
Komunikasi).
Pembaharuan pendidikan dan pengajaran mengalami
penyempurnaan baik dari segi kurikulum, metode maupun media pengajaran yang
bertujuan membentuk anak didik berkualitas, kreatif dan dapat mengiluti
perkembangan ICT.
Oleh sebab itu untuk membantu siswa dan guru agar
lebih mamahami konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka harus
dibuat visualisasi materi melalui media komunikasi yang berbasis ICT. Dengan
penggunaan perangkat ICT ini diharapkan dapat membantu memantapkan konsep
fisika pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, atau pun sebagai alat bantu
pembelajaran siswa dirumah setelah suata topic diajarkan oleh guru di sekolah.
Pada saat ini computer sudah sangat memasyarakat dan
semua sekolah telah memiliki perangkat computer, baik digunakan untuk
administrasi sekolah maupun untuk media pembelajaran di kelas. Dengan media
pembelajaran di kelas. Dengan media
computer mempermudah guru dalam mengajarkan materi-materi yang bersifat abstrak
dan membantu siswa dalam mempelajari materi tersebut.
Penggunaan media computer dalam proses belajar
mengajarkan salah satu alternative guru untuk menyeragamkan media pengajaran
sehingga merangsang siswa dalam berfikir, perhatian, perasaan dan minat siswa
untuk memungkinkan terjadinya proses belajar-mengajar yang timbal balik antara
guru dan siswa.
Adapun peran media pembelajaran antara lain :
menjelaskan penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau tulisan) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indra, karena menurut para ahli kemampuan daya serap manusia dalam memahami
masalah dengan panca indra yaitu :
1. Telinga
(pendengaran) = 13 %
2. Mata
(penglihatan) = 75%
3. Hidung
( Penciuman) = 3%
4. Kulit = 6%
5. Lidah
(rasa) =3 %
Penggunaan
media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak
didik,menghindari kesalah pehaman terhadap suatu objek dan konsep, menghubungkan
yang nyata dengan yang tidak nyata.
Kelemahan-kelemahan yang ditemukan antara
lain : tayangan terlalu cepat, mata cepat lelah, gambar kurang tajam, waktu
yang sedikit. Kelemahan ini diperbaiki dengan pengaturan waktu penayangan dan
penggunaan penampilan yang lebih baek.
Perkembangan teknologi pembelajaran
(TIK) telah memberikan konstribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai
bidang, termasuk bidang pendidikan. Dunia pendididkan telah mengalami revolusi
terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru,
revolusi terjadi ketika digunakan tulisan untuk keperluan pembelajaran,
revolusi selanjutnya terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehinnga
materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak, berikutnya menggunakan
perangkat elektronik seperti radio dan televisi sebagai pemerataan dan
perluasan pendidikan dan yang trakhir seperti saat ini dengan dimanfaatkanya
teknologi informasi dan computer khususnya computer dan internet.
Salah satu permasalahan pendidikan
yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahanya adalah masalah kualitas
pendidikan khususnya kualitas pembelajaran dari berbagai kondisi dan potensi
yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas
pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi pembelajaran yang orientasi
pada
interest
peserta didik dalam memfasilitasi kebutuhan akan pengembangan koknitif dalam
psikomotornya.
Seiring dengan perkembangan
teknologi pendidikan berikut infrasrtuktur penunjangnya, upaya peningkatan mutu
pendidikan diatas antara lain dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi
pendidikan tersebut dalam suatu system yang dikenal dengan pembelajaran
berbasis multimedia baik berupa CBI atau online learning. CBI dan online
learning merupakan suatu system dalam memfasilitasi pendidik dan peserta didik
belajar lebih banyak dan juga berfasilitasi pendidik dan peserta didik belajar
lebih banyak dan berfariasi melalui fasilitas itu tersebut disediakan oleh
system tersebut. Siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun tanpa batas ruang
dan waktu. Bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih berfariasi tidak hanya
dalam bentuk sajian kata tetapi dapat lebih kata dengan fariasi teks fisual,
audio, dan animasi.
Penggunaan media peraga dalam biologi sebagai
alternative guru untuk menerangkan secara lebih rinci tentang apa yang sedang
diajarkan, jadi tidak hanya berpaku pada buku dan membuat siswa lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Alat peraga tidak hanya digunakan
dalam satu mata pelajaran melainkan dapat digunakan dalam semua pelajaran,
misalnya dalam pelajaran bahasa indonesia dan matematika. Dalam pelajaran
bahasa indonesia misalnya penggunaan alat peraga berbentuk kartu huruf. Dalam
mata pelajaran matematika contohnya kubus segitiga dan macam alat peraga lainya
tentang bangun ruang.
Diharapkan dengan media pembelajaran
ini dapat meningkatkan minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang
diajarkan.
0 komentar:
Posting Komentar